User Icon Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di AMK WebDev.
News, OPINI  

Merelakan Takdir, Menyulam Keikhlasan

Oleh: Dwi Taufan Hidayat

ADA saat dalam hidup ketika kita tak lagi sanggup bertanya, “Mengapa?” Semua terasa begitu rumit, jalannya penuh duri, dan air mata seakan tak mau berhenti jatuh. Namun justru di saat itu, kita menemukan makna tertinggi dari kata ikhlas: menerima tanpa syarat, tanpa keluh, dan tanpa lagi mempersoalkan alasan.

Apapun yang terjadi, terjadilah. Kalimat ini bukan sekadar pasrah tanpa usaha, melainkan puncak kesadaran bahwa segala sesuatu sudah ditulis dan diatur oleh Allah dengan penuh hikmah. Dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ berfirman:

﴿قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ﴾
“Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At-Taubah: 51)

Ayat ini menegaskan bahwa takdir, apapun bentuknya, adalah kehendak Allah yang selalu mengandung kebaikan meski kadang tak tampak di permukaan. Sebagai manusia, kita sering mengukur baik dan buruk dengan hawa nafsu, padahal hanya Allah yang mengetahui hakikat segala sesuatu.

Rasulullah ﷺ bersabda:

﴿عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ﴾
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)

Hadis ini mengajarkan bahwa menerima takdir dengan lapang dada adalah ciri keimanan. Kita tidak lagi memaksa jawaban dari setiap luka, tidak lagi mendesak “kenapa” pada setiap kegagalan. Sebaliknya, kita menyulam keikhlasan di setiap napas.

Ketika kita benar-benar yakin bahwa semua sudah diatur, hati akan lebih tenang. Tak ada beban rasa iri, tak ada lagi amarah berlebihan, dan tak ada dendam yang menyiksa. Kita belajar menerima bahwa kehilangan bukan akhir segalanya, melainkan jalan untuk mendekat kepada-Nya.

Allah ﷻ berfirman:

﴿وَعَسَى أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ﴾
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Ayat ini menjadi penopang jiwa bagi siapa pun yang sedang diuji. Kita belajar bahwa Allah selalu memberi yang terbaik, meski jalan-Nya sering membuat kita terdiam dalam duka.

Merelakan berarti menanggalkan gengsi, meninggalkan logika yang terlalu keras memaksa, dan berserah sepenuh hati. Setiap air mata menjadi doa, setiap hembusan napas menjadi tasbih. Inilah bentuk tertinggi dari sabar: sabar dalam menerima, bukan hanya sabar dalam menunggu.

Jika kita sudah sampai di tahap ini, hati akan penuh cahaya. Tak lagi bergantung pada pengakuan manusia, tak lagi tergantung pada validasi dunia. Kita hidup murni untuk Allah.

Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

﴿قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ﴾
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An’am: 162)

Sungguh, keikhlasan adalah cahaya paling murni yang menuntun kita pulang. Apapun yang terjadi, terjadilah. Aku menerima tanpa lagi mempertanyakan kenapa. Sebab aku percaya, Allah tak pernah salah dalam menulis takdir, dan setiap kejadian adalah rangkaian indah menuju surga-Nya.

Maka, jangan pernah berhenti berdoa. Jangan pernah lelah menyebut nama-Nya. Jadikan setiap kesedihan sebagai pintu zikir, jadikan setiap kebahagiaan sebagai alasan untuk bersujud syukur.

Hidup ini sementara, sedangkan ridha Allah abadi. Lepaskan semua yang mengikat hati, sambut takdir dengan senyum, dan percayalah, akan selalu ada pelangi setelah badai. Semoga Allah menjadikan kita hamba yang mampu menerima, memahami, dan tetap tegar di jalan-Nya. Aamiin.

AMK WebDev

Bangun portal berita profesional & ringan.

💬 Konsultasi Globe News

Media Online Siap Pakai

Desain menarik, panel redaksi, dan dukungan SEO.

📞 Hubungi Kami News Globe